Jumat, 30 Oktober 2009

Calon Mantan Tetangga & Pembantu [UM]

Aku seorang pemuda, sebut saja namaku jhon 26 thn. Aku bekerja di sebuah perusahan swasta dan belum beristri, kata orang masa muda mesti di manfaatkan sebaik mungkin. Oleh karena itu aku sering menghabiskan waktu (weekend) di cafe atau pub bersama teman2 ku. Kadang booking cewek ke hotel, atau cewek yang bisa diajak ngamar pas ketemu di t4 dugem, juga kenalan atau teman kuliah dan kantor yang bisa diajak bobo bareng…

Selama itu pula aku tidak punya pembantu, karena ku pikir2 kalo malas nyewa hotel, cewek2 yang ku booking bisa kuajak kerumah sekalian biar ngirit kalau ada pembantu bisa terganggu privasiku. Aku hidup di sebuah perumahan di kota S. pada suatu hari aku bertemu dengan tetangga sebelah rumah yang menawarkan perabotan rumahnya, karena dia beserta keluarga akan pindah keluar pulau. Namun dari beberapa yang ditawarkan tidak banyak yang kusukai, (gat tau ya!! cowok memang tidak pandai dalam urusan perabotan RT). Jadi yang ku pilih cuman barang seadanya seperti rice cooker, Tv mumpung ditawar murah. Seminggu sebelum tetangga ku (pak margono) pindah atau berangkat keluar pulau ketempat tugasnya yang baru dia menawarkan bahwa kepada ku kalau2 aku butuh pembantu sebab pembantunya tidak ikut dibawa. Aku sempat berpikir untuk menolak karena aku pikir lebih hemat dan belum terlalu butuh pembantu, tapi mengingat bayangan kedua pembantunya (pak margono punya dua pembantu sebut saja ina dan adiknya nita) yang sering lewat waktu kepasar atau setiap pagi dan sore hari ngajak anaknya pak margono jalan2 di sekitar kompleks !! Otak kotor dan bisikan setan pun mengatakan ini kesempatan emas buat gue….. tentu saja untuk menikmati tubuh mulus kedua pembantu Pak Margono yang mana nantinya menjadi pembantu ku. Langsung aja aku terima kemudian menanyakan berapa gaji yang mereka berdua terima tiap bulan. Trus pekerjaan rumah apa saja yang biasa mereka kerjakan dll. Pokoknya informasi lainnya spt asal mereka, udah bersuami atau belum dll….

Sehari sebelum pak Margono berangkat, istri pak margono datang mengantarkan si Ina untuk diperkenalkan kepada saya(meskipun udah kenal,biasanya kalo lewat suka bertegur sapa). Dan sambil berbincang sebentar dengan bu margono.

“Ini lho de jhon (Biasa bu margono menyebutku dng de) ina, ibu pikir biar barang2 ina bisa dia bawa sekalian kesini. Kan besok aku sekeluarga udah berangkat.” Kata bu mar (biasa aku memanggil dng “bu mar”)
“ oh … silahkan aja bu, lagian aku udah ga sabar pingin rumah ku ada yang bersihkan, biar ga repot bu .” sahut ku padahal dalam hati aku udah ga sabar pingin ngerjai Ina dan adiknya. Dan aku baru sadar belum ngatur siasat buat ngerjain mereka!!
“Hayo lagi ngelamunin apa” kata bu mar sambil mencubit paha ku dan membuyarkan lamunan ku.
“Ah ngga bu masih cape, ngelamunin tugas di kantor yang belum selesai.” Jwb ku
Wach… jangan mikirin kerja terus, kapan punya istri kalo sibuk kerja melulu..”tambah bu mar. sambil senyum genit. Aku sempat berpikir, bu margono yang biasanya sopan dan pendiam kok jadi genit gini apa krn dia sekeluarga mau pindah ya ??

“Maaf mas jhon aku pamit bentar mau beres dan berkemas bentar”kata si ina
Oh iya tapi sebelum kamu pergi lihat kamarmu dulu ya, juga kunci rumahnya .” sahut ku
Akhirnya si ina pamitan, katanya mau ngangkat barang2nya kerumah gua paling cuman pakaian, sebelumnya udah ku tunjukin kamar mana yang akan ditempati berikut kunci pagar dan kunci rumah juga aku serahkan sama si Ina yang seksi. Setelah si ina mengerti kemudian pamit aku baru sadar, bahwa aku ga nyedian minum buat tamu ku ini. Langsung aja aku tawarin ke bu mar.
“ maaf bu dari tadi ga nawarin minum, bu mar mau minum apa, anget apa dingin.” Kataku
“ apa aja..” jwb bu mar
Setelah balik dari kulkas mengambil teh botol dingin buat bu mar,aku kembali membuka pembicaraan...

“ngomong2 pak margono kemana bu, besok mau berangkat kok ga kelihatan. “ kata ku so’k akrab padahal pingin tau nich si bu dirumah gue, suami ada ga dirumahnya.

“Oh…. Lagi kekantor, katanya ada yang harus dia ambil untuk dibawa serta ke kota P”. sahut bu mar sambil minum teh botol dingin, setelah menaruh tehnya disilangkan kakinya disamping ku.

lansung saja adik kecil mulai berdenyut bangkit gara2 melihat paha putih mulus meskipun cuman dari samping. Perlu anda ketahui Bu margono umurnya 39 tahun, bodi montok dan kulitnya putih. Untuk ukuran wanita seumurnya udah cantik banget menurut gue…..
“aduh si ibu duduknya…” iseng ku goda
“ ach… emangnya kenapa de…” balasnya.
Gila ni ibu2. bener2 bikin gue makin ga tahan.
“oh iya de, ibu boleh pinjem kamar mandinya, males nich kerumah.” Sahutnya sambil berdiri, membuat pemandangan indah barusan terhapus dari pandanganku.
“oh boleh tuch pake aja kamar mandi ku” sahut sambil menunjuk kamar mandi yang jadi satu dengan kamar ku.
Biar bu mar ga jauh2 kebelakang sekalian aku ngatur siasat, tapi belum ketemu siasatnya ! Orangnya udah kembali duduk disamping ku dan tetap kakinya dipangku sambil mengelus-elus betisnya. Dalam hati aku berpikir “ gila nich, dia kayaknya udah menawarkan diri, masa belum bertindak juga aku!!!”
“gimana, bu kira2 betah ga di kota baru nanti.” Tanya ku
Mulailah bu mar bercerita “ gimana ya de jhon, aku sebenarnya ga pingin jauh dari kampung halaman dan bla..bla… “. Aku cuman ngangguk 2 sambil tanganku turun perlahan mengelus tangannya, pertama dia agak kaget ketika tangan ku menyentuh tangannya. Namun setelah itu dibiarkan saja, dan dia terus bercerita tentang anaknya yang bentar lagi masuk SD, hoby belanja yang mungkin ga tersalurkan di kota baru nanti. Sambil dia bercerita, tanganku yang dari tadi mengelus sudah mulai meremas-remas tangannya dan aku ga tau dia sadar atau tidak. Ketika dia menyandarkan kepalanya di kursi dan menayakan:
“de jhon sendiri gimana, kok belum nikah ?” tanpa membalas ucapannya. Langsung kulumat bibir merahnya dan hanya kata mmpph…mmmph…mmmpppphh..hhhhh” yang terdengar. Aku terus turun menjilat lehernya. “de jhon janngggggaaan” Cuma itu yang dikatakan sambil berusaha menahan geli. Tangan kananku lansung menelusup ke belahan dadanya mendapati buah dada yang masih terbungkus BH-nya kuremas dengan gemes, sedangkan tangan kiriku memegang rambutnya.
“de jhon ach…km nakal, nanti suami tau ach……!!kembali dia meracau
“tenang sayang ga bakal ketahuan….” Dengan tangan kiri kutarik resliting baju terusan dibelakang bajunya sekalian tali BH-nya kulepaskan. Tangan kananku menarik BH-nya dengan terpampanglah buah dada yang montok bu mar. Begitu mulutku melumat buah dadanya, “ngahhh..ngahaah…! kembali desahannya keluar dari mulutnya. tangan kananku yang tadinya membuka serangan ke dada sekarang sudah menempel di paha mulusnya dengan terus mengelus-elus dan terus naik keatas. Mendapati CD-nya yang ternyata udah basah, dari sela2 CDnya jari ku masuk ke bibir kemaluan dan mulai mengelus-elus kemaluannya.
“ngehhh..ach..aach…kita ga boleh gini… ach…mmphhh “. Dari pada ngoceh terus kembali ku lumat bibirnya. Kali ini kupaksa masuk lidah ku lebih dalam dan bertemu lidahnya. Sehingga pertukaran air liur terjadi dan tangan kanan ku yang tadi mengelus bibir meQ nya sekarang jari tengah ku ku masukan kedalam vaginanya dan mengocoknya pelan2. bu mar makin mendesah ga karuan .

“Eh…eh…..mmmphhh “ begitu jari tengah ku masuk ke vaginanya “eh…eh..ehhhhhh” begitu kutarik jari tengah ku “mmmpphhh…mmmmpphhh.”

Makin lama makin cepat kocokkan tangan ku kalau tadi dengan satu jari kini jari tengah dan jari manis ku terbenam di memeknya yang sempit. Mulutku bergantian dari kiri kekanan dan kanan kekiri buah dadanya. Tiba-tiba “ acccchhhhh…achhhhh…hhhhhhh.” Suara bu mar meracau ga karuan.

Sambil kedua kakinya menjepit erat tangan kananku. Terasa aliran deras nan hangat keluar dari didalam gua hangatnya. Matanya terpejam sambil menggigit bibir mungilnya.
Seketika itu lemeslah badannya dan masih bersandar di sofa ruang tamuku. Aku bangkit mengangkat kedua kakinya dan melolosi celana dalamnya yang udah basah dengan cairan kenikmatannya dengan refleks diangkat pantatnya untuk mempermudah CDnya kulepas. Kembali ku buka kedua kakinya, dengan celana dalamnya ku lap sisa2 air maninya setelah itu, kembali aku kesampingnya mengelus-elus kemaluannya dan celana kupelorot setengah sehingga tersembul adik kecil ku dari sarangnya. Tangan kanan ku mengarahkan tangan kanannya untuk menggenggam adik kecil ku. Setelah tangannya menggenggam kemaluanku tangan kananku kembali ke habitatnya yaitu kemaluannya. Kali ini ku kocok dengan dua jari.

Kembali suaranya terdengar “eh…eh…eh…achhhh…achhhh”semaki n menegang adik kecilku. Tangan kiriku mengarahkan kepalanya ke kemaluan ku. awalnya agak ragu bu mar.
“de jhon ??” se akan bertanya kepada ku
“ayolah bu, besok kita mungkin tdk akan melakukannya lagi”jawab ku.
Bu mar kayak pasrah atau maklum dan dengan sapuan lidahnya diatas kepala kemaluan ku di susul lumatan dan menyedot kepala kemaluan ku, rasanya bukan kepalang.
“Och….terus bu…och.. enak bu ..” hanya itu yang keluar dari mulut ku sambil menikmati kenikmatan yang kurasakan. Bu mar terus melakukan blowjob

dengan cepat tangan kananku mulai ga konsentrasi mengocok kemaluannya karena sedotan bu mar yang dahsyat di kemaluan ku. Sedangkan tangan kiriku meremas buah dadanya.

“Mmhpp..mpphhh…. enak de jhon!”ketika mulut berhenti untuk bertanya, dengan mengangguk tangan kiri ku mengarahkan kepalanya untuk kembali melakukan pekerjaannya.
Ditengah2 kenikmatan yang kurasakan, tiba2 bunyi pintu pagar setinggi 2 meter terbuka, aku dan bu mar kaget dan membereskan pakaian. Celana ku kunaikan, celana dalamnya ku lempar kebawah sofa. ku pasang resliting belakang bajunya tetapi bhnya tdk (ga sempet). Sambil membereskan duduk. Kulihat kedepan ternyata si ina yang datang.
Sambil pura2 ngobrol masuklah si ina.
“misi bu, mas aku mau naruh tasnya. Cuman pakaian kok mas ga banyak.” Oh silahkan na.
“taruh dulu tas mu dikamar terus kesini bentar ya !” kata bu mar.

“apalagi nich bu mar udah horny malah disuruh kesini.”pikir ku
cuman sebentar si ina udah kembali.
“anu ina, kamu ke warung depan beli nasi bungkus, buat makan malam.” Sahut bu mar
“anu de jhon, panci dan wajan juga udah di paket jadi seminggu terakhir ga masak.”
“Oh.. gitu “ sahut ku
“Duitnya ambil diatas meja kamar tidur ya na ?”lagi sahut bu mar kepada ina
“kalau gitu ina pamit dulu bu, mas jhon” oh iya sahut ku dan bu mar.
Begitu pintu pagar ditutup, aku berdiri menuju bu mar ku balikkan badannya dengan sedikit kasar sehingga nungging di sofa. Kusingkapkan roknya, terpampanglah pantat putih mulus tanpa CD dengan meQ yang basah, tampak lendir basah meleleh disamping kemaluan sampai kepahanya (CDnya udah di bawah Sofa, ku sembunyiin waktu kaget si ina datang). Kembali celana kupelorot setengah , si jhon kecil yang dari tadi udah tegang dan sedikit sakit sebab dipaksa masuk sarangnya tadi, kini udah mengacung. Dan tanpa membuang waktu kutancapkan pedang panjang ku ke meQ bu mar.

“Ach….pelaaannnn..pelaaaa nnnnn de..! “ sahut bu mar
“eh…eh…enak ga bu ?”Tanya ku
“enaaakkkk taaapiiii…mmphhh… agak sakiiitttt…. pelaaannnn-pelaaannn ya !”
“Tenang bu eh…. Ntar juga enyak…meeeQQQQnya uenak banget” sahutku
Setelah beberapa lama dengan kecepatan lambat kali ini ku gempur dengan kecepatan tinggi, kemaluanku yang dari tadi cuman masuk separuh kini dengan gempuran keras masuk selurunya membuat bu mar histeris dan berteriak ga karuan.

Aaachh…ackh…aduuhh…aaaccckkkkh hhhhh !
Enak de… terus..Aaachh…ackh…aduh…aaaccc kkkkhhhhhh !
Ampuuuunnnn…..Aaachh…ackh…aduu uhh…aaaccckkkkhhhhhh ! sahut bu mar ga jelas

Aku cuman menahan napas dan menahan kenikmatan kontolku yang disedot2 meQ rapat bu mar diiring bunyi kecepak-kecepok bagian bawah perutku dan pantat bu mar beradu… sampai dengan satu pekikkan keras dari bu mar:
“Achhh de jhon aku mau lagiiiiiii……” dengan suara dan napas memburu makin sepat
“Haaa..ackhhhhhcccaahhhh…!”dii ring suara itu jatuh bu mar kedepan membuat penetrasi kontolku kurang mantep,akhir aku berhenti. Kemudian ku balikkan tubuhnya biar terlentang kuangkat kaki kirinya kebahu kanan satu kakinya lagi kubiarkan dengan tangan kiri kubimbing kontolku ke me Qnya dan tangan kanan membuka bibir meQnya yang sudah basah. seteleh ku gesek2 tepat kepala penisku dibibir vaginannya sampai masuk sedikit kudorong, setelah itu dengan sekuat tenaga kudorong lagi, dan tanpa membuang waktu ku genjot sekerasnya

“Aaaahh….ah…aahhh, enak banget buuuuuu…”suara ku
Uenak maana buuu ama kontooolnya pak maaaar !!! Tanya ku
“enak punya mu dee…ee”! sahut bu mar
“Gedeee mana buu…”lagi Tanya ku
“ guiiiede punya muuuu., udaaahhh terusssss genjooott deee..! kata bu mar udah mulai terbakar nafsu lagi…

Denagn terus memompa kemaluan bu mar, tangan kiri menarik paksa baju bu mar, sehingga resliting di belakangnya ikut terbuka tetapi tidak rusak (baru kutahu setelah habis maen nanti, coba kalau rusak bingung jadinya). Dengan terus menggerayangi dada dan menggenjot akhirnya, terasa panas mulai menuju ke ujung kepala penis ku…

“Ackhh…. Dee.. jhon mau lagiiii…. Aduuuhhhhh chhh kok enaaakkk bangeett”kembali mulai meracau bu mar.
‘ ehhh…iya bu aku jugaaa… dikiitttt lagiiii….”balas ku
Diiringi suara kami yang saling memburu….saling mengejar saling berpagut bibir, keringat saling bercucuran bu mar dan aku sama2 melenguh dan menumpahkan kehangatatan cairan kenikmatan.
ACaaaaacccckkkk…aacckkkkkkhhhh h….acckkahhakkakka !!!!
terkulai lemas kami dalam pagutan bibir yang dalam, bu mar menyedot mulutku dengan ganasnya dan kubalas dengan hal yang sama mengiringi orgasme kami. Kubiarkan kemaluan ku beberapa menit didalam Vaginanya sambil mengawasi pagar rumah ku kalau2 ada yang masuk. Setelah itu aku bangkit. Menarik celana pendekku sekaligus celana dalamku. Bu mar merapikan pakaiannya. Kuraih celana dalamnya dibawah sofa setelah itu kubantu untuk memakaikannya. Bu mar kemudian mengecup ku kembali. Setelah itu berkata :
“sebaiknya aku cepat kembali sebelum suami ku pulang.”
Oh…iya bu mar…bu mar benar2 luar biasa “. Sahut ku
“Coba dari dulu sebelum ibu mau pindah…..” tidak kulanjutkan omongan ku sambil menatapnya. Bu mar cuman tersenyum dan kembali mengecupku setelah itu berlalu meninggalkan ku…….

4 komentar: